Monday, March 29, 2004

Pengemis di Madison

...

di sepanjang jalan utama kota Madison, state street, ada beberapa orang pengemis. satu orang di depan walgreen, satu orang di depan starbuck, satu orang di seberangnya pot belly, dan beberapa orang lagi mangkal di daerah yang dekat capitol. saya sebenernya ingin sekali nanya sama mereka, kenapa sih memilih untuk mengemis begitu. tapi sampai hari ini belum kesampean, soalnya takut salah ngomong. anyway, orang-orang ini mangkal di situ enggak cuma waktu spring atau summer aja lho. di musim dingin pun mereka tahan berdiri berjam-jam di luar sambil mengacung-acungkan gelas dan berkata pada orang2 yang lewat, "spare your change" atau "bagi dong recehan mu".

saya enggak mau menilai atau mengomentari pilihan yang diambil para pengemis itu. bagi saya, keberadaan mereka sudah cukup untuk menunjukkan satu hal: bahwa di amerika sekalipun kemiskinan itu nyata. saya justru tertarik untuk mempelajari langkah yang diambil pemerintah amerika dalam menghadapi masalah kemiskinan ini.

dari beberapa literatur, saya ketahui bahwa kebijakan pengentasan kemiskinan di amerika dimulai pada era new deal. pada waktu itu, tidak banyak pembuat kebijakan yang setuju dengan ide public assistance atau pemberian tunjangan hanya semata-mata di dasarkan pada kemiskinan seseorang. presiden pada waktu itu, rosevelt, berpandangan bahwa jika tanpa memberikan kontribusi apapun seseorang dikasih duit, lama-kelamaan akan tumbuh jiwa rendah diri dan pemalas dalam orang tersebut. terus dia bilang, jika banyak orang amerika yang rendah diri dan malas, maka amerika enggak bisa maju. dengan bekerja maka orang bisa bebas dari kemiskinan. karena itu, dia menyimpulkan, supaya amerika maju dan supaya orang2 bisa bebas dari kemiskinan, maka alokasi uang untuk public assistance harus kecil dan seleksinya harus sangat ketat. di sisi yang lain, sebagai insentif agar orang2 terdorong untuk mencari kerja, rosevelt mengalokasikan dana hasil pajak yang cukup besar untuk membiayai program welfare, yaitu program yang memberikan tunjangan tambahan kepada para pekerja.

sebenernya kebijakan rosevelt itu punya bias rasial yang sangat kental. pada waktu itu, secara faktual orang-orang yang benar-benar miskin itu kebanyakan berkulit hitam. orang-orang ini sulit sekali mendapat pekerjaan, karena diskriminasi rasial dalam perekrutan pegawai sangat dominan. kondisi ini membuat program welfare cenderung menguntungkan mereka yang berkulit putih saja, karena mereka lah yang bisa mendapat pekerjaan.

saat ini, walaupun peraturan mengenai equal opportunity employment sudah ada, pandangan pemerintah amerika terhadap program pengentasan kemiskinan ini tetap lah sama: alokasi budget untuk public assistance harus yang paling kecil. pada satu sisi saya setuju dengan pandangan bahwa sebaiknya pemerintah tidak membuat kebijakan pengentasan kemiskinan yang membuat si miskin malas atau rendah diri. tetapi di sisi yang lain, saya juga berpendapat bahwa kebijakan itu menjadi tidak bijaksana, karena secara faktual kesempatan si fakir miskin itu untuk bekerja sangat lah sempit. disinilah kegagalan program welfare pemerintah amerika, yaitu dalam menyediakan lapangan kerja yang berimbang dengan jumlah para pencari nya.

beranjak dari pemahaman seperti itu, saya kini menyadari bahwa solusi untuk mengatasi kemiskinan cuma satu: bekerja. jika sulit masuk ke lapangan pekerjaan yang diciptakan orang lain, berusahalah untuk bikin lapangan sendiri. trust in god, trust in yourself, dan jangan pernah takut gagal.

Wednesday, March 24, 2004

Perang Propaganda

Menurut: situs ini

What is Hamas?
Hamas is the Palestinians' major Muslim fundamentalist movement. With an extensive social service network and a terrorist wing that plots suicide bombings in Israel, it is the main opposition to Yasir Arafat's Palestinian Authority, a determined foe of Israeli-Palestinian peace, and a major player in the current Middle East crisis. Its founder and spiritual leader, Sheik Ahmed Yassin, was killed by an Israeli missile attack on March 22, 2004.

Do most Palestinians support suicide bombings?
Since a second intifada (uprising) broke out in the fall of 2000, polls show that up to 70 percent of Palestinians in the West Bank and Gaza back suicide bombings. The bombings - and Hamas - were much less popular in the mid-1990s, when the peace process was moving along more quickly. Many Palestinians consider Hamas' attacks a legitimate way of resisting Israeli occupation and argue that the world pays less attention to Palestinian losses - including about 1,600 Palestinians killed by Israeli forces since the second intifada began - than to Israeli ones. Pollsters say Palestinian support for anti-Israel violence hardened further during the spring 2002 Middle East crisis.

Where does Hamas' money come from?
Much of Hamas' funding comes from Palestinian expatriates, as well as from private donors in Saudi Arabia and other oil-rich Persian Gulf states. Iran also provides significant support, which some diplomats say could amount to between $20-$30 million per year. Moreover, some Muslim charities in the United States, Canada, and Western Europe funnel money into Hamas-backed social service groups. In December 2001, the Bush administration seized the assets of the Holy Land Foundation, the largest Muslim charity in the United States, for allegedly funding Hamas.

Menurut: situs yang sama

When did Israelis and Palestinians begin fighting?
Contrary to some popular misconceptions, the conflict does not go back to biblical times, but to the 1880s, when the Zionist movement - which called for a Jewish homeland in 'Eretz Yisrael,' the land of Israel-began settling European Jews in the Ottoman-ruled district of Palestine. Violence between Zionist Jews and the indigenous Arab population broke out sporadically over the sale of land to Jews. After defeating the Ottomans in World War I, the British were given a League of Nations mandate to control Palestine. Historians say that Palestinian nationalism began to emerge in counterpoint to the Zionist movement. In 1936-39, with World War II looming, British-ruled Palestine was wracked by a major Arab revolt. By 1948, the country was in the throes of a chaotic civil war involving the Jews, the Arabs, and the British.

When did the first Palestinian intifada begin?
In 1987. After two decades of relative calm in the Israeli-occupied territories, a car accident in Gaza sparked an ongoing wave of rioting and stone throwing at Israeli troops. Israel's subsequent crackdown was widely criticized. The Palestinian uprising continued through the 1991 Gulf War, during which Arafat lost the support of some of the PLO's main funders - Saudi Arabia and Kuwait - by backing Iraqi President Saddam Hussein. After the war, President George H. W. Bush convened a Middle East peace conference in Madrid.

When did the second Palestinian intifada begin?
In September 2000, after Likud leader Sharon's controversial walk atop the Jerusalem holy site known by Jews as the Temple Mount and by Muslims as the Noble Sanctuary - the former site of the two Jewish Temples and the current site of the Dome of the Rock and the al-Aqsa Mosque. In contrast to the stone throwing of the first intifada, experts say, this time the uprising has emphasized Palestinian gunfire and bombings, including shootings and suicide terrorism by not only Hamas and Islamic Jihad but also militias associated with Arafat. Israelis say Arafat’s regime turned away from the bargaining table after Camp David and deliberately resorted to a campaign of terrorism; Palestinians say that Prime Minister Sharon, who roundly defeated Barak in Israel's 2001 elections, is determined to block peace talks and cow the Palestinians on the battlefield.

Menurut: situs ini juga

Does Israel have weapons of mass destruction?
Yes. Although Israeli officials say they 'will not introduce nuclear weapons to the Middle East,' Israel is almost universally believed to have the region's lone nuclear arsenal. (In 1981, Israeli jets bombed Iraq's Osiraq nuclear reactor, setting back Saddam Hussein's nuclear arms program.) Arms control groups say Israel also has an active chemical weapons program, including the ability to produce nerve and mustard gas. It is also thought to have some biowarfare capabilities.

Does Israel receive much U.S. aid?
Yes - an estimated $3 billion per year, with about $750 million of that going to economic aid and more than $2 billion to military aid. That comprises about one-sixth of the total U.S. foreign aid budget, making Israel the largest recipient of U.S. foreign aid.

Are there Jewish terrorist groups in Israel?
Yes. Two small, marginal, anti-Arab groups known as Kach and Kahane Chai are formally listed by the State Department as foreign terrorist organizations. In 1994, an American-born West Bank settler with links to these groups murdered 29 Palestinian worshipers in a Hebron mosque. In 1995, a fundamentalist law student influenced by the same ultra-right milieu assassinated Yitzhak Rabin, Israel’s prime minister, to try to stop the peace process. Also, before Israeli independence in 1948, some Zionist militias - the rightist Irgun and Lehi - sometimes used terrorism against both Arabs and Palestine's British rulers.

Menurut: situs ini juga

Does U.S. aid play a role in Middle East peacemaking?
Yes. The two largest recipients of American aid, Israel and Egypt, got their assistance packages as rewards for concluding the first Arab-Israeli peace treaty in 1979. U.S. aid to Israel and its neighbors has provided incentives for taking often risky moves toward peace. While Yasir Arafat's Palestinian Authority- which the Bush administration says is tainted by ties to terrorism - doesn't receive any direct assistance from the United States, Palestinians benefit from $70 million a year in U.S. aid through U.N. refugee assistance programs, as well as about $75 million administered to water, housing, employment, and democracy programs.

What does oil have to do with the war on terrorism?
A lot. The United States is the world’s leading consumer of oil, and the health of the American economy depends on a reliable supply of foreign oil. That dependency has shaped America's ties to Persian Gulf countries, which pump much of the world's oil. The war on terrorism, however, has complicated the relationship between the United States and Persian Gulf countries. Saudi oil facilities, 1948. Saudi Arabia, the world’s leading oil exporter, is the homeland of Osama bin Laden, most of the September 11 hijackers, and key funders of the al-Qaeda terror network. The Israeli-Palestinian crisis has also raised the specter that Arab oil-producing countries might use oil as a weapon to punish the United States for its support of Israel.

Could Middle Eastern countries use oil as a weapon by cutting production?
Yes - with potentially serious consequences for the U.S. economy. Although it would harm their own economies, Arab oil producers could slash production for political reasons, probably to protest Israel's actions or punish America for supporting Israel. Production cuts - which could also result from OPEC economic calculations or such unpredictable political crises as the spring 2002 turmoil in Venezuela - drive up the price of now-scarcer oil, siphon money away from consumers, slow the economies of oil-importing countries, and transfer wealth to oil-exporting countries. For every dollar-per-barrel increase in oil prices, about $4 billion a year would leave America's $11 trillion economy, and other importing countries would lose another $16 billion per year. If prices rose high enough, Western economies could be thrown into a tailspin.

Monday, March 22, 2004

World of Warheads

... Hari ini, 22 Maret 2004, tentara Israel membunuh orang yang dipandang sebagai pemimpin spiritual HAMAS, Sheikh Ahmed Yassin. Dengan menggunakan helikopter, para tentara itu menembakkan 3 rudal ke mobil yang digunakan Yassin.

Reaksi dari:

- ... Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon: "The state of Israel today hit the first and foremost head of Palestinian terrorism. His ideological basis was the murder of Jews and the destruction of Israel."

- Massa pelayat yang mengantar jenazah Yassin : "Sharon, start preparing your body bags because (Hamas's) Qassam Brigades will put Israeli houses in mourning and make a funeral in every Israeli street."

- Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, Sean Mc. Cormack: "Israel has a right to defend itself."

- Pernyataan Para Menteri Luar Negeri Uni Eropa: "[Hamas was guilty of "atrocities ... which have resulted in the deaths of hundreds of Israelis" and that Israel has the right to protect itself against terrorist attacks] Israel is not, however, entitled to carry out extra-judicial killings."

- ... Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kofi Annan: "I do condemn the targeted assassination of Hamas leader Ahmed Yassin and the others who died with him."

- ... Penasehat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Condoleezze Rice: "Let's remember that Hamas is a terrorist organization and that Sheikh Yassin himself has been heavily involved in terrorism."

- www.al-ansar.biz: "We say to fighters in Palestine, in particular Hamas and (Islamic) Jihad: your real enemy is the tyrant of the century -- America. Sheikh Yassin was killed by the money, weapons and public support of America."

- ... Menteri Luar Negeri Inggris, Jack Straw: "[the assasination] is unacceptable, it is unjustified and it is very unlikely to achieve its objectives."

- ... Presiden Palestina, Yasser Arafat: "May you [Yassin] join the martyrs and the prophets. To heaven, you martyr."

- Juru Bicara Rumah Sakit Shifa, Jumaa Saqqa: "They assassinated a symbol, not a person."

- ... Salah Seorang Pemimpin HAMAS, Abdel Aziz Rantisi: "The battle is open and war between us and them is open."

- ... Menteri Keamanan Internel Israel, Tzahi Hanegbi: "The time came for someone to close accounts with him [Yassin],[Hamas political leader Abdel Aziz] Rantisi's time will also come."

- HAMAS: "[Ariel Sharon had] "opened the gates of hell and nothing will stop us from cutting off his head."

Reaksi saya: orang-orang dari bangsa dan agama apapun ada yang jahat dan ada yang baik. tidak semua orang Israel dan mereka yang beragama Judaisme (Yahudi) itu jahat. pun sebaliknya, tidak semua orang Palestina dan mereka yang beragama Islam itu baik. orang amerika dan mereka yang beragama kristen pun ada yang baik dan ada yang jahat. pembunuhan terhadap Yassin jelas perbuatan orang-orang yang jahat. karena itu, saya setuju jika reaksi terhadap pembunuhan Yassin itu ditujukan kepada Sharon dan otak-otak perang yang mendukungnya. tetapi, saya tidak setuju jika reaksi itu berbasiskan random attack apalagi dengan menggunakan metode bunuh diri.

Sesungguhnya saya berpegang pada firman Allah dalam Surat An-Nahl ayat 126 yang menyatakan:
"Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar."

dan pada Surat Al-Baqarah ayat 190 yang menyatakan:
"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."

Apa reaksi anda?
Don't Be Ignorant, Think About It!!!

Saturday, March 20, 2004

American Warhead

warheads of america

Sabtu 20 maret 2004 pemerintahan Bush 'merayakan' ulang tahun pertama penyerangan Irak. Dalam berita yang dimuat oleh Yahoo! disebutkan bahwa di Amerika sendiri, tepatnya di Manhattan New York, 'perayaan' itu ditantang dengan adanya demonstrasi yang diikuti oleh sedikitnya 30.000 orang. Walaupun jumlah itu dikatakan lebih kecil daripada jumlah yang berdemonstrasi sebelum penyerangan dilakukan, gua pikir itu bukan berarti bahwa penduduk Amerika sekarang cenderung merestui Bush. menurut gua, jumlah itu berkurang karena mereka udah menganggap bahwa Bush itu keras kepala, sehingga mau demonstrasi sebesar apapun akan percuma.

karakter politik luar negeri kabinetnya Bush menurut James Mann dalam buku terbarunya: the rise of the vulcans: the history of Bush's war cabinet dapat dilihat dari peran 6 orang pejabat paling berpengaruh dalam kabinet Bush. mereka adalah: Dick Cheney (wapres), Donald Rumsfeld (menhan), Colin Powell (mendagri), Paul Wolfowitz (wamenhan dan mantan duta besar di Indonesia), Richard Armitage (wamendagri), dan Condoleeza Rice (penasehat keamanan nasional). kesamaan dari seluruh orang ini ialah bahwa mereka semua pernah memegang jabatan dalam kabinet republikan di masa Reagan (1981-1989) dan Bush senior (1989-1993). sedangkan kesamaan dari kabinet Reagan dan Bush senior dalam melaksanakan politik luar negerinya adalah: supremasi militer. jika pada masa Reagan musuh utama itu adalah: Uni Sovyet, maka pada masa Bush senior musuh utama itu adalah: Irak.

karena think-tank yang ada di sekeliling Bush junior sekarang adalah orang2 yang berotak perang, maka tidak heran setelah mereka berkuasa, politik militeristik Amerika kembali agresif. dengan pola kepemimpinan seperti ini, dapat dikatakan bahwa jika republikan yang berkuasa maka Amerika pasti akan cari musuh buat digempur secara militer. saat ini musuh itu adalah terorisme, entah apalagi yang akan datang.

we need a healthy air

Friday, March 19, 2004

Selamat Datang Musim Semi

...

mulai dari hari minggu kemarin, waktu Madison berubah lagi. kali ini dimundurkan satu jam. misalnya, jam 10 menjadi jam 11. ini terjadi karena sekarang sudah musim semi. walaupun udaranya masih sering dingin, tetapi waktu siang udah mulai lebih panjang. maghrib aja sekarang jam 1/2 8. perubahan ini juga ngebikin perbedaan waktu antara Madison-Jakarta tepat 12 jam. jadi kalo sekarang di Jakarta jam 6 pagi, di Madison jam 6 sore. anyway, bagian yang paling menarik dari musim semi adalah mulai tumbuhnya daun-daun dan mulai banyaknya mahasiswa yang berjemur di bascom hill. bener-bener seperti yang dinyanyikan oleh Guns n' Roses di lagu Paradise City, "[this is the place] where the grass are green and the girls are pretty."

so...do you want me to take you down to the paradise city?

Friday, March 12, 2004

Me and My Bike

...

dari dulu saya seneng naik motor. soalnya kendaraan ini bener-bener jitu dalam menghadapi kemacetan jakarta dan depok. saya pernah punya Yamaha RX-King. warnanya hitam dan keluaran tahun 1992. sebenernya waktu pertama beli saya belum bisa make motor kopling, tapi saya pede aja. abis udah lama suka sama tongkrongannya. motor ini saya beli bekas. waktu pertama diboyong ke rumah, enggak ketauan kualitas mesinnya. saya ini cuma bisa make. tapi kalo soal teknis, gobloknya minta ampun. ternyata, enggak berapa lama dipake, ada aja masalahnya. enggak cuma mesinnya aja yang dodol, bahkan saya pernah mesti ndorong karena persenelingnya macet. wah kalo diitung2 udah banyak juga duit keluar untuk ngeberesin nya; apalagi kalo saya abis jatuh. ya namanya juga baru belajar.

saya ini termasuk pengendara yang tidak pantas di contoh. motor saya itu spion nya cuma satu (itupun variasi aja), sering gak pake lampu depan, klakson gak nyala, knalpot saringannya dicopot, lampu sein sering rusak, dan kadang2 kalo mau matiin mesin mesti nyabut kabel busi dulu (karena sistem kelistrikannya gak bener). tapi saya lumayan rajin pake helm. abis kalo gak pake, mata sakit kena debu. suatu kali pernah ada kejadian saya hampir menabrak anak kecil. ceritanya, si anak ini baru turun mobil sama ibunya. ketika si ibunya sedang membayar, dia nyelonong aja nyebrang. alhamdulillah. saya masih bisa ngerem. sejak itu saya kapok bawa motor ngebut2 lagi. takut ada orang lain yang celaka karena saya.

anyway, walaupun sudah cukup banyak pengorbanan yang keluar, motor ini tetap membanggakan bagi saya. soalnya dia setia menemani saya. pernah dia saya ajak masuk jalan tol cawang-tanjung priuk, soalnya jalan di bawahnya lagi banjir. pernah pula dia saya ajak takbiran dan tahun baruan keliling jakarta. oia, motor ini juga salah satu benda yang paling disebelin sama seorang sahabat saya, Dodi. waktu itu saya memang sering sekali nginep di tempatnya si Dodi. untungnya walaupun sendirian, dia ngontrak di petakan. jadi ada ruang yang cukup lega di depan untuk naruh motor. si Dodi ini baik banget orangnya, sedangkan saya slonong boy aja. sering banget motor saya taruh di teras terus saya tinggal tidur. padahal, sementara saya tidur si Dodi ini yang ngejagain tuh motor. pernah suatu kali saya bilang nitip motor mau pergi sebentar. padahal, sebenernya saya pergi ke bandung semaleman. walhasil, enggak tidurlah dia semaleman ngejagain tuh motor. sering banget dia ngomel2 kalo saya nyetater motor malem-malem di depan kosnya. soalnya motor saya memang berisik dan dia enggak enak dengan tetangganya. sering juga saya dateng pas ujan-ujan dan ngebikin rumahnya jadi kaya kandang sapi (oia, saya juga punya cerita tentang 'kandang sapi' lho; lain waktu saya tulis deh). pernah suatu kali saya nginep, motor saya masukin ke dalam rumah. besoknya karena ujan masih turun, saya males ngeluarin motor. si Dodi udah berangkat duluan ke kampus. akhirnya saya nyusul ke kampus juga, tetapi untuk jaga2 kali aja kita enggak ketemu, kunci rumah saya taruh di atas pot seperti biasa. nah, sebelum berangkat saya lihat lumpur di ban banyak banget dan bener-bener ngotorin ruang tamunya dia. tapi saya males banget ngebersihinnya. ya udah saya tulis aja di whiteboard yang ada di ruang tamu itu, "Dod apa yang lu lihat cuma fatamorgana. lantai itu sebenernya enggak kotor." malemnya begitu kita ketemu lagi, menggerutulah dia seperti biasa. untung Allah berikan kemampuan sabar yang luar biasa untuk manusia yang satu ini. makanya walaupun udah sering saya bikin kesel, kita masih pren sampe sekarang.

sekarang motor itu udah dijual. kalo kata orang, istilahnya jual rugi gitu. abis waktu dijual kondisinya memang udah enggak jelas. sehabis dijual, saya sekali-sekali pinjem motor bapak. salah satu kejadian yang paling berkesan saya alami sebelum berangkat ke Madison. waktu itu saya dan 3 orang teman turing ke Pelabuhan Ratu. saya naik honda supra dan teman saya naik honda legenda. seperti biasa, perjalanan itu enggak direncanakan. tadinya kita mau main aja ke curug cilember. eh pas ngeliat ciawi macet, timbul ide gila untuk merambah pelabuhan ratu. ya sudah siapa takut. akhirnya dalam tempo 6 jam sampe lah kita disana. terus nyewa pondok di pinggir pantai buat tidur. besoknya kita pulang lewat sukabumi-puncak. eh abis makan nasi padang di depan hotel USU, ada yang ngejabanin buat naik ke curug cilember. penasaran katanya. ya udah, siapa takut. toh enggak jauh dari situ. akhirnya sempet juga kita naik sampe ke curug tiga.

sejak di Madison, saya enggak pernah lagi naik motor. kangen banget nih jadinya. padahal disini banyak tempat asik buat didatengin. selain itu disini udaranya segar dan enggak wajib pake helm pula. oia, di Madison ini motor yang banyak berkeliaran itu tipe skuter. mungkin karena praktis kali ya. punya motor kenceng memang sepertinya enggak begitu berguna disini. abis polisi sini kemana-mana bawa radar. ketauan ngebut dikit pasti kena tilang. tapi bentar lagi insya Allah saya pulang. berarti bisa naik motor lagi. cihuyyy. moga2 suatu hari nanti bisa beli suzuki RM125. Amin.

Wednesday, March 10, 2004

Jangan Pernah Jadi Rasis

....

waktu di SMA saya punya seorang kawan yang keturunan cina. namanya Bayu. saya banyak belajar dari dia. terutama mengenai kesabaran. waktu itu saya dan teman-teman yang lain memang suka iseng manggil dia: cina atau engkoh. kita sebenernya tau bahwa panggilan seperti itu punya imej yang gak enak. karena seringkali dua istilah itu diucapkan dengan nada yang amat sinis. tapi kita sebenernya enggak bermaksud menyakiti atau menghina dia kok. kadang kita cuma iseng mancing-mancing dia aja; marah apa enggak kalo kita panggil seperti itu. ternyata si Bayu ini sama sekali enggak marah. dia cuek aja. suatu kali dia malah ngomong gini, "gua emang ada keturunan cina, trus lu mau apa?" dia membuat saya belajar bahwa kemuliaan seseorang itu enggak ditentukan oleh ras nya, tetapi oleh kesabarannya dalam menghadapi kritik.

ketika menjadi mahasiswa saya juga punya kawan keturunan cina. namanya Jafar. saya sebenernya enggak terlalu deket dengan dia. tapi saya juga banyak belajar dari sosok yang satu ini. sebenernya perlakuan yang dia alamin hampir sama dengan yang dialamin si Bayu. cuma sering dipanggil cina gitu. tapi karena di kampus kita enggak terus-terusan satu kelas seperti di SMA, sikap kita itu justru malah membuat kita enggak bisa akrab dengan Jafar. sebagian dari kita malah menganggap Jafar weird. sebaliknya Jafar menganggap kita rasis. tetapi, di pertengahan masa perkuliahan Jafar kelihatannya berusaha membaur. suatu kali dia ikut naik gunung Ciremai. pendakian itu sebenernya kurang tertib, karena ketika turun kita enggak bareng-bareng. nah si Jafar ini terpisah cukup jauh dengan orang-orang yang di depan dan di belakang. akhirnya dia turun sendirian. dia baru pertama kali naik gunung dan harus menuruni Ciremai di kegelapan malam tanpa senter. tentu saja kita yang udah di bawah panik. takut nih anak ilang, karena sudah banyak pendaki yang nyasar dan kemudian hilang di Ciremai. thank god, ternyata jam 9 malem dia nongol. selain berusaha membaur, Jafar juga menggugat sekat-sekat rasialisme melalui aktifitas intelektual. dia senang membaca dan mendiskusikan hal-hal yang terkait dengan itu. bahkan saya banyak baca bukunya Pram karena dipinjami dia. di akhir kuliah dia menulis skripsi luar biasa yang menguraikan tentang hegemoni rasial yang dilancarkan orde baru melalui instrumen-instrumen hukum nya. terakhir, saya dengar kabarnya dia menjadi peneliti di salah satu Lembaga Bantuan Hukum. dia membuat saya belajar bahwa kemuliaan seseorang enggak ditentukan oleh ras nya, tetapi oleh kegigihannya dalam berusaha.

waktu mau berangkat ke Madison, seorang kawan memberitahu bahwa anak-anak Indonesia yang keturunan cina di sana itu sombong-sombong dan gak mau gaul dengan yang bukan keturunan cina. begitu gua menginjakkan kaki di Madison, gua pengen banget bilang sama temen gua itu, "apa yang lu bilang dulu tuh BULLSHIT, lu aja yang rasis dan berhati jelek!!!" kenapa saya bilang begitu? karena saya bener-bener ngalamin, bahwa orang-orang yang dia bilang sombong itulah yang bener-bener menolong saya untuk settle di Madison. salah seorang namanya Kusuma. dia anak undergrad di UW School of Business. dia adalah salah seorang yang menjemput saya waktu baru datang (yang satu lagi namanya Hans). dia yang menemani saya jalan-jalan di sepanjang state street dan menjelaskan keunikan-keunikan Madison. dia yang rela muter-muter nyariin saya apartemen. dia yang ngomong dengan landlord nya apartemen, karena saya masih belum pede berbahasa inggris. terus terang saya benar-benar berterimakasih atas keramahan dan bantuannya. dia membuat saya belajar bahwa kemuliaan seseorang itu -sekali lagi- enggak ditentukan oleh rasnya, tetapi oleh keramahan dan kesediaannya dalam menolong.

karena pengalaman-pengalaman itulah saya sebenernya sangat sedih karena di Indonesia masih banyak sekali orang-orang yang rasis. orang-orang yang selalu sinis kepada mereka yang keturunan cina. kenapa sih kita enggak memandang seseorang apa adanya. bahwa orang dari ras apa pun, suku apa pun, agama apa pun, pasti ada yang baik dan ada yang jahat? kenapa sih harus sinis? pada masa pemilu saat ini kesedihan saya itu bertambah menjadi kekhawatiran. karena menurut saya, sedikit sekali politisi yang menunjukkan perjuangannya untuk menghapus rasisme dari bumi Indonesia. beberapa orang malah senang menggembar-gemborkan sentimen kedaerahan. terus terang saya ngeri kalau bangsa Indonesia diperintah oleh orang-orang yang rasis. karena selama sikap itu masih ada, kita tidak akan pernah mulia sebagai suatu bangsa. salah satu tulisan saya mengenai hal tersebut dimuat disini.

Tuesday, March 09, 2004

Jogja Carder

...

selama di madison saya memanfaatkan sekali ebay, baik untuk membeli atau menjual sesuatu. bahkan nick name pupp3t3r itu lahir gara-gara saya sekali waktu iseng menjual replika wayang yang saya bawa dari jakarta. anyway, seminggu yang lalu teman saya minta tolong untuk menjualkan laptopnya di ebay. nah hari ini saya dapet e-mail dari orang yang pake nick yogya_centre mengenai laptop itu. e-mail dia selengkapnya adalah sebagai berikut:

Dear pupp3t3r,
Hi There, i'm your new customer and i am seriously want to buy your "NEW NIB LAPTOP TOSHIBA A20-S207 P4 2,6G 512MB 40GB WIFI " for US$1775 and US$175 for your bonus if you want sell to me, But i would like to ask you some point firts : 1.could you ship it to indonesia ? 2.could you accept credit card payment ? 3.could you ship it by FedEx International Priority or UPS express ? if you prefer using paypal for payment please check it to paypal website that there is no Indonesia name on paypal country service .That's way i chose credit card paymetn thru this e-mail as my payment not else (Bidpay,Escrow,Wire Transfer,Casier Ceck) because i ever use these aplication to buy from abroad but my package never shipped to me. i'm trauma using these auction (Bidpay,Escrow,Wire Transfer,Casier Ceck) i prefer using credit card payment thru this e-mail as the payment,ONLY please don't hesitate to reply me soon. Best Regards.


bagaimana menurut mu?

Tuesday, March 02, 2004

Politisi...Politisi

Hari ini saya iseng lihat klip2 berita di liputan6. Mau tau aja bagaimana sih ramenya kampanye yang udah lewat itu. Ternyata saya nemuin beberapa klip yang nayangin para juru kampanye lagi pada nyanyi. Dua orang yang saya ingat ialah pak SBY yang nyanyi lagunya zamrud dan pak Wiranto yang nyanyi lagu dangdut (saya lupa lagunya siapa). Dari beberapa berita yang saya baca, kabarnya Pak Akbar Tanjung dan Pak Amin Rais juga suka nyanyi di panggung kampanye dan bahkan joget2 pula. Ibu Megawati malah sebelum kampanye diberitakan sempet belajar nyanyi sama Mbak Bertha. Sebenernya waktu nonton itu saya banyakan ketawanya. Habis lucu-lucu sih. Lha wong keliatan banget enggak natural nya. Istilahnya: terlalu maksain gitu lho. Heran saya. Kok orang2 ini kaya para peserta american idol aja ya. Saling bersaing untuk disukai rakyat. Kadang jadi kepikiran, mereka nih udah sadar betul gak sih konsekuensi jabatan yang mereka kejar itu di akhirat nanti. Ah sudahlah...saya cukupkan sampai sini saja. Enggak mau sok menilai orang lain ah, abis diri sendiri juga belum beres. Pokoknya saya niatin aja, kalo ketika berkuasa nanti mereka cuma bisa menindas, maka cuma ada satu kata: LAWAN.