Thursday, August 24, 2006

Mari Belajar Dari Rusia

koran KOMPAS hari ini, kamis 24 Agustus 2006, memuat artikel tentang keberhasilan Rusia dalam melunasi utang luar negerinya ke negara2 anggota Paris Club. reaksi spontan ku setelah membaca itu adalah mengucapkan kata ini: DAHSYAT!!!

bayangkan saja, Rusia pada tahun 1998 mengalamai kebangkrutan. mereka tidak sanggup membayar sama sekali utang luar negeri mereka. saat itu jumlah utang mereka mencapai 70 Milyar Dollar AS. tapi 8 tahun kemudian, utang itu sebagian besar sudah terbayar lunas. bahkan mereka memilih opsi membayar penalti sebesar 1 Milyar Dollar AS kepada negara2 kreditur, karena membayar utang lebih cepat dari jadwal. sekali lagi: DAHSYAT!!!

pertanyaannya, bagaimana cara mereka bisa sampai kesana? ternyata penerimaan migas lah yang menjadi sumber pemasukan terbesar di rusia. tapi untuk mewujudkan itu, ternyata pemerintah Rusia perlu mengambil langkah2 revolusioner. salah satunya adalah menasionalisasi perusahaan minyak milik swasta yang dianggap korup. resep ekstrem yang diambil oleh Putin itu ternyata jitu.

kondisi ini berbeda sekali dengan Indonesia. kenaikan harga minyak justru bukannya disambut gembira, tetapi malah ditakutkan dan ujung2nya dibebankan pada rakyat dengan menaikan harga jual BBM. kebijakan yang aneh!

Wednesday, August 09, 2006

Awas Intel Amerika Menyusup di Jakarta

ada berita di detik.com hari ini. judulnya '50 orang antinuklir demo kedubes Iran'. dalam berita itu disebutkan bahwa orang2 yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Pecinta Damai mengadakan demo selama 30 menit di depan kedubes Iran di Kuningan, Jakarta. mereka minta pemerintah Indonesia mengisolasi Iran jika negara itu tetap melanjutkan program nuklirnya.

aku mencium bau busuk dari demo itu. sudah bukan rahasia lagi lah, kalo sekarang ini gampang cari orang bayaran untuk demo. bikin lsm juga gampang. cari duit juga gampang, asal kenal operator-operator lapangan dari donor-donor asing.

aku yakin demo itu kerjaannya intel-intel amerika. merekalah otaknya. merekalah sumber duitnya. orang indonesia mah cuma jadi kacung aja. jadi aku pikir kita awasi sajalah demo2 seperti ini. supaya kita tau agendanya amerika. siapa tau kalo kita ngerti rencana mereka, kita bisa buat counter attack yang menyakitkan untuk mereka.

Friday, August 04, 2006

This is What I Called Attitude

Tak berubah sedikit pun sikap Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad terhadap keberadaan Israel. Yaitu bahwa Israel harus dihapuskan dari peta dunia. Pernyataan itu ia ulangi lagi dalam pertemuan darurat 18 pemimpin negara anggota OKI di Malaysia kemarin.

That's what i called an attitude my friend.

Selanjutnya, aku makin kagum saja ketika dia dengan tegas minta supaya Amerika dan Inggris diusir dari keanggotaan Dewan Keamanan PBB. Aku rasa itu adalah pernyataan yang harus diucapkan oleh setiap pemimpin negara di dunia ini.

Again, that's what i called an attitude my friend.

Tuesday, August 01, 2006

Perang Tanpa Intelijen?

dua hari lalu, seluruh dunia diguncang oleh berita pengeboman sebuah gedung di Qana, Lebanon oleh tentara Israel. sedikitnya 55 orang meninggal dalam serangan itu. sebagian besar anak-anak dan wanita. sungguh suatu tindakan yang tidak bermoral!

kejadian itu menimbulkan tanda tanya didiriku. Israel tuh nyerang Lebanon didukung oleh informasi intelijen apa enggak sih? kok bisa2 nya mereka nyerang sasaran yang isinya anak2 dan wanita. sebelumnya, mereka nyerang pos PBB. segoblok itu kah tentara2 Israel? atau mereka memang tidak peduli?

jangan-jangan pilot2 pesawat tempur Israel hanya dibekali radar dengan sensor panas, tanpa informasi tentang identitas sasaran. jadinya mereka hanya melihat orang sebagai titik berwarna merah dalam radarnya, dan tidak tahu bahwa titik itu adalah milisi Hizbullah, atau anak-anak dan wanita. dan tugas mereka adalah melenyapkan titik itu dari radar mereka.

aku geram sekali. ya Allah, aku mohon pada Mu, jadikan mereka yang wafat sebagai syuhada dan berikan kesabaran dan kekuatan bagi mereka yang hidup, dan hancurkan pemimpin2 Israel dan Amerika, tentara2 Israel dan Amerika, dan semua pihak yang mendukung agresi mereka dengan cara yang menyakitkan. Amiin.