Sunday, December 17, 2006

Iklan Calon Gubernur DKI

Dalam bukunya yang berjudul 'setengah isi, setengah kosong, parlindungan (ah...nama belakangnya lupa aku) menceritakan sebuah kisah tentang dua tipe manusia. Tipe yang pertama ialah manusia adventurer, yaitu manusia yang berani berjuang dan tidak mementingkan dirinya sendiri. Sedangkan, tipe yang kedua adalah tipe oportunis yang dalam segala situasi selalu mementingkan dirinya sendiri dan tidak peduli jika untuk itu ia harus merugikan orang lain.

Setelah aku pikir-pikir, aku berkesimpulan ternyata banyak manusia yang bertipe oportunis adalah mereka yang jadi politisi di Indonesia. Salah satu contohnya adalah pembuatan "Iklan Layanan Masyarakat" yang diputar berkali-kali di berbagai stasiun televisi nasional. Ada iklan yang dibintangi Syaifullah Yusuf dan Adji Mas Said; dua orang pejabat yang konon akan mencalonkan diri sebagai gubernur dan wakil gubernur jawa timur. Terus ada iklan anti-narkobanya Fauzi Bowo, saat ini menjabat sebagai deputinya Bang Yos, yang konon akan maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta di pilkada 2007 nanti. KPPU juga tidak mau kalah, heboh wara-wiri di berbagai stasiun tivi dengan bintang iklannya Faisal Basri, salah satu pejabat KPPU, yang kabarnya juga akan mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta. Wakapolri sekarang, Adang Dorodjatun, yang konon sudah dipinang oleh Partai Keadilan Sejahtera untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta, juga ikut meramaikan sirkus Iklan Layanan Masyarakat ini.

Untuk membuat iklan-iklan itu kan pakai duit. Untuk menayangkannya di tivi juga pakai duit. Pertanyaannya, duit siapa? Duit mereka? Kok aku enggak yakin ya itu duit mereka. Soalnya iklan-iklan itu 'resmi', karena ada logo lembaga-lembaga tempat mereka menjabat. Misalnya, di iklannya Saifullah Yusuf, ada logo Kementerian Daerah Tertinggal. Iklannya Fauzi Bowo, ada logo BNN DKI Jakarta. Iklannya Faisal Basri, ada logo KPPU. Aduh please deh bro....emang kita se-naif itu apa. Emang kalian harap kita akan ngeliat iklan itu dan beranggapan bahwa iklan itu enggak terkait dengan pilkada? Enggak mungkin lah yaw kita se-naif itu. Kalian adalah para politisi yang ingin populer kan? Kalian berharap nanti bisa menang pilkada kan? Ayolah jujur saja.

Aku tidak hendak memperkarakan bapak-bapak sekalian di hadapan mahkamah yustisi. Tapi aku hendak memperkarakannya di hadapan mahkamah moral dan hati nurani. Coba bapak-bapak renungkan secara sungguh-sungguh, apa pantas duit rakyat digunakan untuk kampanye bapak-bapak sekalian? Apa pantas pak? Kalau bapak-bapak ingin menjabat karena ingin memperbaiki kehidupan rakyat, lalu mengapa dalam proses menuju kesana, bapak-bapak malah tega membodohi rakyat? Mengapa bapak-bapak malah mengambil hak rakyat?

Sudahlah, aku mohon hentikan pak. Bapak bukan tontonan kami. Bapak adalah tuntunan kami. Jadi bertindaklah yang benar pak. Bawa kami, rakyat mu, ke arah yang benar. Tuntun kami pak. Jadilah seorang pejuang kebenaran pak. Jangan jadi oportunis yang memalukan.

Friday, December 15, 2006

Kata Siapa Indonesia Negeri Maritim?


kemarin aku hadir dalam acara konsinyering kebijakan kelautan Indonesia. aku enggak ikut sampai habis, soalnya acaranya membosankan sekali. udah gitu mereka kan nge-draft inpres nih ceritanya. tapi banyak banget salahnya. aku jadi malu banget, karena di awal-awal acara, pimpinan tim perumusnya bilang bahwa kerjaan itu digarap bersama dosen dari UI dan UNPAD.

anyway, gara-gara ikut acara itu, aku jadi iseng liat-liat CIA Fact Book. terus aku bikin perbandingan beberapa aspek kelautan Indonesia dan Singapura. liat aja sendiri deh data-datanya. masih layak gak sih kita mengklaim sebagai negeri maritim? tapi kalo solusinya adalah kebijakan yang dikonsinyeringkan itu, aku juga enggak yakin kita bisa maju.

Thursday, December 14, 2006

Paradoks Kekuasaan

Beberapa waktu yang lampau saya memuji kebijakan Presiden Russia, Vladimir Putin, yang memilih membayar lunas semua hutang, bunga, dan dendanya kepada negara-negara yang tergabung dalam Paris CLub. Padahal, jumlah uang yang dikeluarkan sangatlah besar. Saya meyakini bahwa tanpa utang, maka suatu negara akan lebih bermartabat dan lebih mampu untuk mensejahterakan rakyatnya; dan hal itu adalah sebaik-baiknya kondisi suatu negara. Karena itulah, saya mendukung kebijakan Putin tersebut. Saat itu saya memandang kekuasaan dalam wajahnya yang baik. Tapi kini saya dihadapkan pada peristiwa yang membuat kekuasaan menampakkan wajahnya yang bengis. Peristiwa yang membuat saya makin meyakini bahwa kekuasaan itu bisa menjadi racun bagi mereka yang terlalu menyayanginya. Ceritanya sebagai berikut.

Seorang mantan agen rahasia Russia yang sekarang menetap di Inggris bernama Alexander Litvinenko mati karena diracun. Hal yang menggegerkan adalah racun yang membunuhnya konon merupakan bahan radioaktif yang hanya dapat ditemukan di laboratorium nuklir yang sangat canggih. Karena racun itu sangat berbahaya, pihak yang berwenang di Inggris sampai harus memeriksa kondisi fisik orang yang dianggap pernah bersentuhan dengan Litvinenko, misalnya perawat di rumah sakit. Bahkan mobil yang pernah dipakai oleh Litvinenko pun harus diperiksa secara seksama untuk mengetahaui masih ada sisa racun tersebut atau tidak. Semua kerepotan tersebut harus dilakukan, karena racun yang membunuh Litvinenko tersebut memang sangat berbahaya dan mematikan. Singkat cerita, agen-agen Vladimir Putin, sang Presiden Russia lah yang diduga berada di belakang pembunuhan itu.

Sulit untuk membuktikan keterlibatan Putin, tetapi sulit juga untuk berpikir bahwa Putin tidak mengetahui itu. Bagi seorang Putin yang mantan agen rahasia juga, saya yakin pembunuhan bukan sesuatu yang asing. Karena sebagai agen rahasia, Ia memang dilatih untuk itu. Tapi jika kita baca cerita-cerita tentang organisasi intelijen, memang masih ada kemungkinan bahwa Putin tidak tahu operasi tersebut. Organisasi intelijen itu konon bisa bergerak tanpa koordinasi langsung dengan presiden, apalagi jika mereka mengasumsikan bahwa jika koordinasi dilakukan maka operasi akan gagal.

Menariknya adalah, terlepas dari pembuktian mengenai tahu tidaknya Putin dalam operasi pembunuhan Litvinenko dan Anna Politskaya, kematian orang-orang itu sesungguhnya 'menguntungkan' Putin. Media massa mencatat bahwa orang-orang yang terbunuh itu adalah bagian dari mereka yang rajin melakukan penentangan terhadap berbagai kebijakan Putin. Para oposan itu juga diduga membangun jaringan ke musuh-musuhnya Putin, baik yang terang-terangan seperti dukungan ke pemerintah Republik Chech, maupun yang klandestine seperti kontak dengan para agen dari negara yang tergabung dalam blok NATO. Kematian orang-orang tersebut membuat para oposan yang kritis berkurang dan itu menguntungkan bagi kekuasaan Putin saat ini. Tapi mungkin keuntungan itu tidak untuk waktu lama, karena sejarah mencatat: bahwa penguasa yang mempertahankan kekuasaannya dengan menghalalkan pembunuhan lawan-lawan politiknya pasti akan hancur (dan semoga Ia hancur dengan menyakitkan).

Holocaust Conference 2006


Senin, 11 Desember 2006, menjadi hari yang bersejarah bagi kita yang berakal sehat. Pada hari itu suatu konferensi internasional diadakan di Iran. Menjadi bersejarah karena konferensi tersebut dihadiri oleh para sejarahwan beraliran revisionis yang sengaja berkumpul untuk memaparkan hasil kajian mereka mengenai kebenaran dari kejadian yang dipropagandakan oleh para elit yahudi-zionis sebagai: holocaust.

Beberapa orang yang kabarnya akan menjadi pembicara dalam konferensi tersebut adalah Robert Faurisson, Frederick Toben, dan beberapa anggota sekte ultra-ortodoks yahudi anti-zionis. Sekedar informasi, Faurisson adalah peneliti dari perancis yang menyangkal adanya kamar gas. Ia dijatuhi hukuman pada bulan oktober 2006 karena pendapatnya itu. Sedangkan, Toben adalah seorang Jerman kelahiran Australia yang menyangkal kebenaran jumlah kematian yahudi oleh NAZI yang diklaim oleh elit yahudi-zionis sebesar 6 juta orang.

Salah satu rabbi anti-zionis yang juga datang ke konferensi adalah rabbi Yisroel Dovid Weiss. Sang rabbi ini dikenal dengan pendapatnya yang beda 180 derajat dengan para yahudi-zionis. Berikut ini salah satu pendapatnya, “The entire land of Palestine should be under Palestinian rule and that according to Torah law, while in exile the Jewish people are forbidden to have their own state. Prior to the founding of the Zionist movement, by non-religious Jews, some 100 years ago, Jews and Muslims coexisted peacefully in Palestine.” Terjemahan bebasnya, "seluruh tanah Palestina seharusnya berada di bawah pemerintahan bangsa Palestina dan itu dikarenakan berdasarkan hukum Taurat, selama dalam pembuangan orang-orang Yahudi itu dilarang untuk memiliki negara mereka sendiri. Sebelum adanya gerakan Zionis, oleh orang-orang yahudi yang tidak religius, sekitar 100 tahun lalu, umat yahudi dan muslim hidup dalam kedamaian di Palestina." By the way, slogan terkenal mereka adalah: Judaism Rejects Zionism and also the State of Israel.

Para pembicara yang hadir dalam konferensi ini tidak hendak menyangkal bahwa telah terjadi kebiadaban oleh pemerintahan NAZI kepada orang-orang yahudi. Tetapi mereka mungkin akan mengemukakan bahwa kebiadaban NAZI saat itu TIDAK HANYA pada orang-orang yahudi. Jadi, orang yahudi jangan sok spesial lah. Jangan merasa sebagai ubermensch lah, karena itu akan membuat kalian sama saja dengan NAZI. Mereka juga mungkin akan memaparkan pengeksploitasian penderitaan korban genosida (ingat!!! genosida, bukan holocaust!) NAZI oleh para elit yahudi-zionis yang melakukan praktek-praktek penipuan dan pemerasan dimana-mana.

Saya meyakini bahwa inisiatif Iran tersebut harus didukung. Sudah saatnya kita berada dalam barisan untuk membuka kedok kerakusan, kelicikan, dan kebusukan elit yahudi-zionis yang bahkan tega-teganya mengeksploitasi penderitaan kaumnya sendiri sesama yahudi. a

Monday, December 04, 2006

Poligami AA Gym vs Zina Anggota DPR

AA Gym menikah lagi. akibatnya dia dicibir, dihina, dicaci, dan mungkin dimaki. tapi dia tidak ngumpet. dengan elegan dia muncul bersama teh ninih di depan publik dan membiarkan teh ninih yang lebih banyak menjelaskan. bukankah itu luar biasa???!!! mungkin baru pertama kali terjadi di indonesia malah. seorang suami berpoligami dan sang istri yang dimadu yang menjelaskan kepada publik bahwa ia mendukung keputusan suaminya. menariknya lagi, kejadian ini bukan sesuatu yang tidak terencana. sudah lima tahun lamanya AA Gym mengkondisikan keluarga dan jamaahnya mengenai kebaikan2 poligami dan bilang ke siapa saja bahwa ia juga mungkin akan mempraktekkan poligami. dan ternyata sekarang apa yang dikatakannya menjadi kenyataan.

apa yang dilakukan AA Gym aku yakin sesuatu yang sebagian besar public figure mungkin akan menghindarinya. karena aku yakin sebagian besar public figure kita sudah terlalu cinta dunia. aku yakin sebagian public figure akan lebih memilih untuk berzina daripada menikah lagi, karena mereka takut dicaci, dimaki, dicibir, dan ditinggalkan orang.

dan karena kehendak Alloh SWT pula, bersamaan dengan ramainya pemberitaan pers mengenai poligaminya AA Gym, aib seorang anggota DPR berinisial YZ dibuka. entah dari mana asalnya video rekaman mesum antara YZ dengan seorang penyanyi dangdut ME tersebar luas. ironisnya, YZ adalah anggota Dewan Pimpinan Partai Golkar, tepatnya Ketua Bidang Kerohanian. ya...YZ memang manusia. ia tidak lepas dari kesalahan. tapi dengan kejadian ini, menurut anda mana yang benar, perbuatan YZ atau poligami? posisi saja sangat jelas: poligamilah yang benar.

sekarang mari kita renungkan kejadian2 ini secara mendalam. percayalah, tidak mungkin dua kejadian itu terjadi secara kebetulan. ada pesan dibaliknya kawan. ada pesan dibaliknya. tinggal pertanyaannya, mampukah kita membacanya dan mengambil pilihan yang benar.

The Holocaust Industry

the holocaust industry adalah sebuah buku yang ditulis oleh norman finkelstein. dia dosen di salah satu universitas di amerika. buku ini inspiring banget dan bener2 membuatku memiliki pemahaman baru mengenai holocaust.

norman, seorang berdarah yahudi yang orangtuanya pernah mengalami pahitnya hidup dalam ghetto dan kamp konsentrasi, menuduh secara terang-terangan bahwa segelintir elit dan organisasi yahudi telah mengeksploitasi kejadian pada masa pemerintahan hitler untuk memeras beberapa negara. ia menuduh para elit tersebut telah memperkaya diri dengan berlindung di balik satu kata: holocaust. dan tidak tanggung-tanggung salah satu orang yang jadi sasaran tembak utamanya adalah penerima nobel perdamaian tahun 1986: elie wiesel. bagiku apa yang dilakukannya itu sangat luar biasa. sangat jelas bahwa dia bukanlah orang yang berprinsip 'right or wrong is my country' tapi 'right is right and wrong is wrong'.

anyway, buku itu menjelaskan bagaimana istilah 'holocaust' telah digunakan untuk memberikan imej bahwa orang yahudi itu berbeda dengan orang biasa, mereka lebih baik, karena itu pembantaian oleh nazi kepada mereka tidak bisa disamakan dengan pembantaian terhadap orang2 lain. bagi mereka pembantaian oleh nazi itu unik, yaitu pembantaian yang dilatarbelakangi kebencian yang paripurna terhadap orang yahudi. mereka menolak istilah genosida, karena bagi mereka istilah itu membuat orang yahudi tidak ada bedanya dengan orang lain. norman memaparkan kekacauan logika yang muncul dari konsep tersebut. tapi elit2 yahudi tidak ada yang peduli. menurut norman adalah suatu watak khas dari elit yahudi yang jahat bahwa ketika ide mereka dipatahkan, mereka bukannya mengakui kesalahannya, tetapi malah membuat argumen baru lagi. intinya mereka selalu merasa yang paling benar. hmm....pantes saja mereka dibenci.

norman juga memaparkan bagaimana para elit yahudi memproduksi dan mengekspor kebohongan demi kebohongan. berbagai cerita tentang jumlah orang yahudi yang meninggal pada masa nazi dan jumlah mereka yang selamat dari nazi penuh dengan kebohongan. dan norman menguraikan bagaimana kebohongan itu dimanfaatkan untuk tujuan pemerasan. canggihnya, elit yahudi itu ternyata setali tiga uang dengan elit2 di pemerintahan amerika. karena itu tekanan yang mereka lancarkan bisa efektif. coba bayangkan saja, banyak bukti yang menunjukkan bahwa amerika juga memetik keuntungan dari harta orang yahudi yang lari dari jerman pada masa nazi. tetapi mengapa yang dihajar hanya swiss, jerman, dan negara eropa lain.
sebenarnya aku ingin sekali menumpahkan semua isi buku itu disini. tapi nanti jadi enggak enak bacanya. saranku baca deh buku itu. sangat bermanfaat kok. dan ingatlah mulai saat ini jangan lagi sebut pembantaian nazi itu holocaust. tapi sebut saja: genosida. supaya propaganda elit yahudi itu gagal dan hancur bersama dengan kesombongan dan kerakusannya.