Thursday, May 04, 2006

Demo Buruh yang Rusuh

kemarin, 3 mei 2006, demo buruh yang terpusat di depan gedung MPR/DPR rusuh. mereka tidak hanya memblokade jalan tol, tetapi juga merusak pagar pembatasnya. mereka juga merusak sebagian pagar gedung MPR/DPR yang baru selesai dibangun tidak lebih dari 6 bulan lalu. mereka juga membakar beberapa ban bekas dan pagar yang berhasil dirobohkan. tak ketinggalan, mereka juga melengkapi aksinya dengan melempari polisi dengan batu, kayu, dan benda-benda lain yang mereka temukan.

sebagai balasannya, polisi memukul setiap orang yang dianggap bagian dari aksi buruh. selain itu, setiap kendaraan yang lewat juga dihantam, baik dengan pentungan,perisai, popor senapan, maupun dengan tendangan dan pukulan tangan kosong. tak terhitung kaca mobil yang pecah, bodi mobil yang penyok, dan wajah yang biru legam, bonyok sehabis ditonjok pak polisi.

FOR WHAT???? HEY YOU ALL..... BUAT APA KALIAN SALING HANTAM-HANTAMAN SEPERTI ITU?

membangun fasilitas umum itu pakai uang rakyat bung. uang kita. dulu waktu dibangun saja, kita protes, karena biayanya yang besar. konon pagar MPR/DPR itu biayanya 4 Milyar bung. sampai sekarang, masih belum jelas terjadi mark-up atau tidak dengan pembangunan pagar itu. tapi sekarang, kalian menghancurkan itu. terbayang tak sih oleh kalian, bahwa pembangunan kembali pagar itu akan jadi ladang korupsi baru. siapa yang rugi bung? kita bung! kita! the citizen of the republic of Indonesia.

dan anda pak polisi. jangan protes dan mengeluh karena sulit mengendalikan pendemo. jangan pula mudah terpancing, terbakar amarah, dan jadi pendendam. peace keeping it's your job honey. secara struktural, polisi ada dan diberi kewenangan-kewenangan khusus di atas warganegara lainnya, karena tugas mereka memang untuk menjaga keamanan dan ketertiban. mereka dituntut untuk mampu mengendalikan emosinya. mereka dituntut untuk mengamankan aset negara dan aset warga negara. mereka tidak boleh kalah dengan nafsunya. tentu saja, polisi juga manusia. punya emosi. bisa marah, bisa kesal, bisa kecewa, bisa sakit. tapi ingatlah tanggungjawab anda. ingatlah.

lalu pertanyaannya, rusuh ini terjadi karena spontanitas atau karena direncanakan?
emang ada orang yang tega ngerencanain untuk bikin rusuh?

ok...this is my opinion. demo kemarin adalah salah satu bentuk aksi politis. siapa sasarannya? tentu saja, pemerintahan SBY-JK. buruh-buruh yang ribuan itu cuma alat saja. ingat bung, dalam kerumunan massa, orang tidak bertindak atas dasar pemikiran yang rasional. tapi pada sentimen kumulatif yang kontennya biasanya dikendalikan oleh beberapa orang yang berani mengambil inisiatif komando. jika pada hari senin, demo yang ada tidak berakhir rusuh, itu karena content leader nya memang punya hati dan otak yang bersih. mereka memang ingin membuktikan pada SBY-JK bahwa mereka bisa berdemo dengan baik. tapi demo yang kemarin, content leader nya itu punya hati dan otak yang rusak. mereka membenci sekali duet SBY-JK dan berupaya agar duet tersebut jatuh.

pertanyaannya, siapa content leader tersebut? nah inilah pertanyaan yang paling sulit untuk dijawab. sebagai orang yang hanya tau peristiwa ini dari koran, saya tidak punya cukup info untuk menjawab pertanyaan itu. yang jelas, kita bicara soal elit dan ideologi disini. elit berarti orang yang punya akses ke massa, ke uang, dan yang diuntungkan langsung/tidak langsung dengan hancurnya citra SBY-JK. ideologi berarti cara pandang politik yang menghalalkan kekerasan dan social destruction sebagai metode untuk mencapai tujuan.

my friend, menggerakkan massa sedemikian besar biasanya adalah kerjaan intelijen. tapi jangan berpikir, bahwa dinas intelijen adalah monopoli negara saja. kelompok-kelompok milisi, LSM, dan mahasiswa juga bisa dan ahli dalam menjalankan peran sebagai intelijen.

jadi jangan salahkan para buruh itu. sekali lagi, mereka hanya alat yang dipermainkan oleh sang content leader untuk menjatuhkan pemerintahan SBY-JK. yang jelas, untuk apapun alasannya, kekerasan tidak pernah dapat jadi pembenaran.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home