Thursday, October 27, 2005

Positioning-Differentiation

dua kata itu akrab banget sama aku seminggu terakhir ini. itu karena aku lagi seneng baca buku-bukunya pak hermawan kartajaya. konsepnya simpel, tetapi menurut aku sangat powerful untuk menjelaskan berbagai masalah yang terkait marketing. resume sedikit ah disini.

lesson #1
positioning jika disederhanakan adalah janji yang diberikan oleh sebuah bisnis kepada para pelanggannya. misalnya, sabun lifebuoy memposisikan diri sebagai sabun kesehatan keluarga. artinya lifebuoy menjanjikan pada pelanggannya bahwa dengan memakai sabun itu, kesehatan keluarga akan lebih baik. sebaliknya sabun lux berjanji bahwa para penggunanya akan bisa lebih cantik, karena dia memposisikan diri sebagai sabun untuk kecantikan. sebagaimana diketahui, janji itu harus ditepati. karena itu, jangan berjanji jika kita tak mampu memenuhinya. perusahaan konsultan arthur andersen memposisikan diri sebagai akuntan yang berintegritas. selama puluhan tahun ia bisa memenuhi janjinya. sampai pada suatu ketika ia melanggar prinsipnya sendiri dan terlibat dalam skandal pemalsuan laporan keuangan pada perusahaan enron. begitu skandal itu terbuka, hanya dalam hitungan hari firm itu collapse. make a promise and deliver it. do not over promise, but under deliver.

lesson #2
positioning adalah fondasi untuk kelangsungan bisnis. setelah kita menentukannya, kita harus mem-back up nya dengan hal-hal yang dapat membuatnya sustain. dalam hal ini pak hermawan berulang kali menekankan pentingnya mengintegrasikan content-context-enabler dalam pelaksaan marketing. content adalah sesuatu yang kita tawarkan. context adalah bagaimana kita menawarkan. sedangkan, enabler adalah hal-hal yang dapat digunakan untuk men-deliver content. pak hermawan senang sekali menceritakan soal aa gym. menurut dia positioning aa sangat jelas, yaitu sebagai da'i yang fokus bicara soal manajemen hati. content yang diomongin aa jelas bukan sesuatu yang baru. bahkan banyak yang menganggap ece-ece. tapi aa berhasil melakukan pembedaan dengan yang lain dengan cara seperti ini. pertama, walaupun content nya sama, yaitu al-qur'an dan hadits, tetapi aa berbeda dengan yang lain, karena dia tidak mau bicara masalah hukum (fiqih) secara mendetail. selain itu, aa berusaha menyampaikan apa yang sudah ia lakukan. kedua, dalam menawarkan content tersebut, aa tidak mau terlalu sering mengutip ayat. dia lebih senang menjabarkan content dalam rencana aksi yang mudah dicerna. misalnya, 3M (mulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang, mulai dari yang kecil), 5S (sopan, santun, salam, ....,...), GEMA NUSA (gerakan membangun nurani bangsa), dll. mungkin karena aa anak tentara makanya dia tidak susah membuat singkatan-singkatan itu. aa juga senang menyampaikan humor, dan di setiap akhir ceramahnya dia selalu memimpin do'a yang panjang dengan bahasa indonesia. ketiga, aa memiliki tim yang solid di bawah bendera daarut tauhid. itulah enabler yang memungkinkan aa mengatur jadwalnya dengan baik dan memantau isu terbaru. itu membuat aa dapat lebih peka dalam menghadapi pemirsa. itu juga membuat aa tidak pernah kekurangan ide. daarut tauhid memastikan aa tetap eksis, walaupun aa sedang tidak ada. misalnya, dengan mengeluarkan buku, kaset, dan website. pada akhirnya, pengintegrasian itu berhasil membuat dakwah aa semakin sustain. jumlah pendengarnya makin bertambah dan kini aa bahkan telah dikenal di malaysia.

that's the end of today's lesson.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home