Wednesday, August 31, 2005

BBM, Dollar, dan Bursa Saham

harga minyak per barrel katanya sudah $70. salah satu penyebabnya adalah badai katrina yang melanda amerika serikat. makanya pemerintah akan menaikkan lagi harga bbm agar subsidi yang harus dikeluarkan tidak besar. konon menurut Mr. Prez SBY, dengan harga minyak setinggi itu, setiap hari pemerintah harus mengeluarkan uang sebesar 300 Miliar rupiah. kenaikan bbm rencananya akan dimulai dari kenaikan harga jual pertamax dan pertamax plus pada tanggal 1 september nanti. di sisi lain, 1 US Dollar sempat dihargai lebih dari Rp. 11.000. berarti untuk membeli 1 barrel minyak, perlu duit 700.000 rupiah lebih.

gara-gara masalah itu, Pak Sugiharto beberapa hari lalu memberikan instruksi kepada BUMN berupa larangan spekulasi valas dan kewajiban melaporkan pembelian dollar dalam jumlah besar kepada pemerintah. Mr. Prez bahkan memberikan Press Conference secara mendadak untuk meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah telah mengambil langkah kongkrit untuk menstabilkan nilai rupiah. serangkaian meeting pun dilakukannya dengan para mantan gubernur Bank INdonesia dan menteri-menteri bidang ekonomi di kabinetnya.

percaya atau tidak, ternyata begitu ada action pemerintah yang agak ter-expose media, indeks bursa saham langsung naik. ini berita bagus tentunya buat para investor, sebab selama 1 minggu terakhir ini bursa saham mengalami pukulan yang telak. indeks yang hampir menyentuh 1200 dan tidak pernah diramalkan akan kolaps, dalam waktu 6 hari turun sampai di level di bawah 900. padahal untuk menaikkannya dari 900 sampai 1200 itu butuh waktu berbulan-bulan.

kali ini aku hanya mau mencatat saja. tak ada komentar.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home