Friday, April 02, 2004

Cobalah Pahami Bahasanya

Dalam sebuah tulisannya, seorang kawan menceritakan ulang sepenggal kisah dari film Columbus: The Conquer to Paradise. Adegan itu juga salah satu favorit saya, karena masalah yang diangkat akan selalu aktual. Adegan itu kira2 begini:

Saat para indian yang diperbudak melakukan pemberontakan, Columbus tidak bisa memahami penyebab pemberontakan tersebut. Sebelum seorang indian kepercayaannya hendak pergi dan memutuskan untuk bergabung dengan pemberontak dan melawan Spanyol, melawan Columbus sendiri, Columbus bertanya:
'Mengapa?'
Sang Indian berbalik dan berkata datar:
'Engkau ingin mengerti mengapa ini semua terjadi, tetapi semenjak engkau kemari, engkau tak pernah mempelajari diri kami, bahkan engkau tak pernah mau berbicara dengan bahasa kami. Engkau tak akan pernah dapat mengerti.'

Dalam hidup kita, pasti kita pernah bingung mengapa ada orang yang susah banget dibilangin. Mengapa ada orang yang kerjaannya ngebantah kita melulu. Kenapa ada orang yang gak sepakat melulu dengan pemikiran kita. Kalo kamu pernah ngalamin itu, pernah gak sih kamu tanyakan pada diri sendiri, apakah saya mengerti bahasa yang dia gunakan? Kalo jawabannya belum, ya kamu seperti Columbus yang bingung itu.

Saya pernah mengalami beberapa kejadian seperti itu. ada temen saya yang seneng banget astrologi, sehingga dia selalu menghubungkan preferensi sikap seseorang dengan tanda astrologinya. Misalnya, 'pantes aja dia begitu, abis dia sagitarius sih.' ada temen saya yang lain kalo ngomong soal islam biasanya enggak lupa ngomong 'makrifat, ridho, atau tawakal'. ada temen saya yang lain kalo udah ngomongin masalah negara, pasti selalu keluar kata 'hegemoni, marjinalisasi, atau revolusi'. Ada temen saya pula yang kalo udah ngomongin kondisi ekonomi indonesia pasti ngucap sesuatu tentang 'neo liberalisme, working poor, atau world bank'.

Cobalah perhatikan kata2 itu. apakah kamu mengerti semua artinya? Apakah kamu mengerti apa kata astrologi tentang sagitarius? Apakah kamu mengerti konteks dari kata makrifat, ridho, atau tawakal? Apakah kamu tau tentang hegemoni, marjinalisasi, atau revolusi? Apakah kamu tau hubungannya kondisi ekonomi indonesia dengan neo liberalisme, working poor, atau world bank?

Kata-kata di atas hanya contoh saja, sebab setiap orang punya kosa kata yang berbeda-beda. Bahkan bayi punya kosa kata nya sendiri, yaitu segenap gerak fisik nya. Jika kamu tidak tau arti dan konteks dari kata2 itu, besar kemungkinan kamu akan sulit untuk memahami sikap mereka. Padahal mereka mungkin orang-orang yang akan selalu hadir seumur hidup kamu. Mereka mungkin saja orangtua kamu, adik atau kakak kamu, istri atau suami kamu, dan mungkin anak cucu kamu. Karena itu cobalah berusaha untuk belajar mengerti dan berbicara dengan bahasa mereka, agar kamu bisa memahami mereka.

...dan teruslah belajar sampai kamu masuk liang kubur.

Beware of Stalinisme/Leninisme

ada tulisan menarik nih. lumayan buat nambah wawasan:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home